Monday, June 22, 2009

Kepuasan anda adalah kenyamanan bagi kami

Aneh memang judul diatas, bila mana dicermati. Tapi begitulah pemikiran kami akan "kepuasan", dimana hal tersebut adalah sebuah anugrah dan membuat kami nyaman. Karna sesuatu hal yang tidak kami mengerti, maka kami membuat sebuah blog, yang dimana lebih mudah kami organisir. Maaf sebelumnya bilamana hal tersebut membuat anda tidak nyaman. Tapi apa daya kami, karena keterbatasan pengetahuan kami, hal ini harus kami lakukan. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka kami memulai membuat blog baru, yang isinya lebih komplit. Kami mengakui masih banyak ketidaksempurnaan di blog2 kami. Mohon saran dan kritikannya bilamana ada beberapa hal yang masih kurang sempurna.
Kami memulai "invasi" (bahasa kerennya) dengan berpindah blog ke:

Kami memulai tulisan di blog sekedar sebagai tempat saling bertukar pikiran untuk lebih memperkaya pengetahuan dalam bidang entertainment (bukan maksud kami untuk menonjolkan diri dalam bidang ini). Masih minimnya pengetahuan dalam hal ini membuat kami tergerak untuk menyebarluaskan pengetahuan ini. Banyaknya perhatian, kritikan, saran, cemooh, ejekan, pujian menjadikan kami sebagai cambuk untuk lebih menyempurnakan penulisan kami. Atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.

[+/-] Selengkapnya...

Saturday, May 30, 2009

Belajar Lighting Stage dengan E-book

Dibawah ini beberapa file yang bisa anda unduh mengenai pembelajaran Lighting stage.

1. Control Systems for Live Entertainment, 3rd Edition
2. Dramatic Imagination
3. Lighting Design Basic
4. Handbook of Lighting Design

Akan saya update bilamana saya telah menemukan beberapa e-book lagi

Semoga bermanfaat.

[+/-] Selengkapnya...

Thursday, October 16, 2008

Apa sih pekerjaan saya???

Banyak dari teman teman yang kerap bertanya tentang hal itu kepada saya. Saya berusaha menjawab dengan sekenanya bahwa pencahayaan (lighting) itu adalah alat atau instrument yang mana mengeluarkan cahaya, digunakan dalam kehidupan kita dan berhubungan langsung dengan panca indra kita.

Panca Indra??? Ya panca indra, selain mata, rasa menjadi lebih sensitif terhadap pencahayaan. Bilamana warna begitu dapat menyentuh kita dengan komposisi komposisinya. Rasa menjadi sebuah motivasi bagi saya yang baru saja terjun di dalam bisnis pencahayaan. Kepuasaan rasa dalam bermain pencahayaan (lighting) menjadi tujuan utama dalam setiap kali bekerja.

Awal dari persiapan yang sangat melelahkan,proses instalasi yang begitu lama, permasalahan permaslahan yang dimana membutuhkan keputusan yang sangat cepat, Terbayar dengan pencahayaan yang telah tercapai, keindahan, kemolekan pewarnaan yang kita buat. Semua kelelahan terbayar, rasa puas menyertai walau acara telah usai.

Sekelumit cerita diatas smoga bisa menggambarkan apa sih yang saya kerjakan. Ya, betul saya pekerja seni, seni dalam menata cahaya dalam setiap event. Namun kurang tepatlah bilamana saya disebut dengan seorang pekerja seni karna saya sendiri bukan lulusan S1 dari Fakultas kesenian khusus. Saya hanya lulusan SMA, bekerja sebagai Freelance di perusahaan perusahaan rental lighting lokal sebagai buruh penarik kabel dan instalasi. Namanya juga Freelance, (kalo tidak kerja ya tidak dapat uang) siapa yang menggaji saya ya itulah bos saya. Banyak halangan2 yang saya alami slama ini menjadi seorang Frelance sperti dalam bekerja dengan EO, Teman, Klien,permasalahan teknis dengan alat, mungkin masalah dengan keluarga juga.....hehehehheeh

Mungkin dengan tulisan tulisan ini menjadikan saya lebih terbuka dengan pemikiran dari luar, lebih menghormati setiap kali ada tanggapan,menuangkan ide-ide gila dapat tercurahkan,dan lain-lain. Jadi apa ya pekerjaan saya???

[+/-] Selengkapnya...

Apa saja yang memakai lighting?

“Mas rumahku aja pake lighting”
-betul juga sih kata tetanggaku diatas, kita hidup di bumi aja butuh pencahayaan. Yang dimaksud disini adalah acara-acara apa saja sih yang memakai pencahayaan khusus???
Banyak acara yang membutuhkan pencahayaan khusus, seperti halnya dalam
  • - Hajatan Perkawinan, Sunatan,dll (kematian belum pernah dengar kalo pake pencahayaan khusus), Gathering, Seminar,Drama Teater Acara musik 17an dikampung,dll
  • - TV Swasta, Mall, Club malam,dll
Namun kebutuhan masing masing acara dan tempat tentu saja berbeda beda jenis dan teknik pencahayaannya
“Kenapa sih mas harus pake lighting begituan??, kan pake lampu seadanya juga bisa?!”
“Pake aja lampu Neon atau lampu jalan itu juga bisa to??”
“Aneh aneh juga keponakan ku pinjem uang buat sewa lampu begituan!!”
Pertanyaan dan tanggapan seperti itu pernah saya dengar dan kesulitan saya terangkan, namun ahkirnya toh dia mau mengerti.
‘Karena sorotnya lampu bagus, Mas?!”, jawabku sekenanya
“Blaik...!!”, dia terguman berdecak kagum
“ Wahhh.....bagus juga ya......wah.. nggak percuma saya sewa lampu sampai jutaan!!”, dia berkata keras di dekat kuping saya.
“Untung operator saya langsung tanggap dengan mengeluarkan asap dari smoke machine dan efek dari moving head pun terlihat”
Cerita diatas benar-benar terjadi kepada saya saat ada event di daerah terpencil di Daerah Jawa Timur.
Bagi orang awam warna warni dari lampu sangat mengagumkan. Namun apa hanya sekedar warna warni lampu saja yang menjadi faktor indahnya lampu??
Apa lampu itu harus tergantung diatas biar bagus???
Apakah lampu itu harus terang benderang menyinari sekitarnya?
Apa lampu itu harus berkedap kedip biar bagus juga???

Ingatan saya kembali ingat waktu-waktu indah saat SMA, dimana saat itu saya ikut TEATER di sekolahan saya. Waktu akan ada pertunjukan drama, saya didaulat untuk menjadi kru lampu (lighting). Kakak alumni saya berpesan kepada saya kalo menata lampu itu sulit sekali, Bayangan dari pemain drama harus hilang (tidak ada). “wex....!?” tidak ada??? Apa bisa ya??”, gumam aku. Lampu lampu dari kaleng biskuit ter pasang disana sini dengan warna warni kertas minyak didepannya.
Cerita diatas baru saja saya pecahkan 2 tahun kemudian, bahwa dalam hal menata lampu dalam teater kebutuhan bayangan dari benda yang itu tergantung dari kebutuhan. Kalaupun hilang 100% itu mustahil, kita hanya bisa meminimalisir dari bayangan itu sendiri sesuai dengan kebutuhan.

Keterangan lebih detail silahkan menuju ke www.kulilampu.wordpress.com

[+/-] Selengkapnya...

Apa saja jenis Lampu?

Banyak jenis lampu yang beredar di Indonesia. Namun disini saya akan menjelaskan yang berkaitan langsung dengan pekerjaan saya:

  1. Basic Light (cahaya dasar)
  2. Effect Light (cahaya dari effect)
  • Basic light dapat saya jelaskan disini sebagai sumber cahaya manual (tidak memakai mesin). Seperti halnya lampu PAR, Fresnell, Follow Spot, Compact Lens,Zoom spot,Flood dll. Besarnya watt lampu mulai dari 500 -5000 watt atau lebih
  • Effect light dapat diartikan sebagai lampu yang ada mesinnya diatasnya dan dapat bergerak sesuai perintah, berganti warna, tingkat kecerahan dapat diatur, dll. Effect light sendiri dibagi menjadi 2 bagian, Moving head dan Scanner.Watt lampu mulai dari 575- 1200 watt atau lebih.Moving head diartikan sebagai mesin yang mana kepala dari lampu tersebut dapat bergerak 360 derajat. Jenis Scanner yang bergerak bukan kepala mesin yang berisi lampu dan motor-motor, akan tetapi yang bergerak hanyalah kaca pemantulnya saja.

Setiap event membutuhkan jenis lampu yang berbeda-beda. Jenis daya watt yang berbeda-beda pula.

[+/-] Selengkapnya...

Tuesday, October 14, 2008

TUGAS, PEKERJAAN DAN KEHIDUPAN LIGHTING DESIGNER

Penata cahaya panggung bertanggung jawab untuk mendesign dan mengawasi dari semua aspek dari sebuah panggung produksi. Di tengah tahun 1900 an, Lighting Desiner di Inggris dan Amerika mengembangkan dan memperbaiki metode dari design modern lighting untuk teater, dansa dan opera.

Beberapa tahun yang lalu, produser dan manajer teater telah sadar, bahwa mereka telah menghabiskan jutaan dolar dalam dekorasi, kostum dan penampilan dan semuanya terbuang percuma karena tata cahaya yang buruk. Sekarang banyak dari produksi komersial membuat permintaan yang banyak dalam tata cahayanya dan tanggapan ini, Lighting Designer menjadi sesuatu yang penting dan bagian dari anggotadari teater dan industri hiburan. Lighting Designer biasanya menjadi bagian terahkir dalam teater, dan semua orang mengharapkan penuh padanya untuk menampilkan keajaiban, kegaiban dan membuat setting, kostum dan aktor terlihat menakjubkan.

Lighting Designer cenderung menspesialkan dalam type spesifik dari produksi hiburan. Hal tersebut memerlukan metode dan teknik kerja yang berbeda. Spesialisasi yang termasuk dalam tata cahaya yaitu untuk; teater, dansa, opera, televisi, taman, televisi, pertunjukan es, pawai sejarah diluar, acara perdagangan dan pertunjukan industri atau perusahaan.

Tanpa menghiraukan disiplin dari tata cahaya, semua Lighting Designer harus mengerti penuh dari peralatannya dan dua dari fisik dan aspek psikologi dari cahaya. Prinsip dasar dari cahaya, visi dan design, menerapkan tanpa menghiraukan disiplin design tata cahaya.

Perbedaan yang pasti dari satu industri lighting dari yang lainnya adalah metodelogi dan type peralatan yang terlibat. Contohnya, Designer pameran biasanya menggunakan fresnel 3" - 150 watt, designer theater mungkin menggunakan fresnel 8"- 2000 watt dan designer televisi atau film mungkin menggunakan fresnel 30"-10.000 watt.

Untuk lebih lanjutnya Lighting Designer harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman dengan metode lighting, peralatan dan hardware dimana harus tersedia untuk menunjang industri lighting.

Everyone in theater knows 2 jobs...their own...and lighting!

Disusun dari banyak sumber

[+/-] Selengkapnya...

Kesenangan dari mendesign tata cahaya

Mungkin profesi yang paling dibanggakan saat ini adalah lighting designer yang bekerja dibidang seni. Ini mungkin juga satu dari pekerjaan yang paling memusingkan dibumi ini.

Lighting Designer tak akan berhenti belajar. Setiap produksi akan menghadirkan tantangan yang baru, hambatan yang baru, dinamika manusia yang abru dan masalah baru yang harus dipecahkan. Didalam proses tersebut pasti ada banyak kesalahan . Ini adalah proses dari kesenian. Lighting Designer janganlah ragu-ragu untuk membuat banyak kesalahan sepanjang itu mungkin - hanya saja janganlah mengulangi kesalahan yang kedua kalinya. Kepuasan yang sangat besar dalam mendesign dalam sebuah produksi yang mencukupi keperluan skenario dan juga bertemu dengan Director dan Designer lainnya yang objectif. Jauh dari hal tersebut juga ada kebanggaan mengetahui bahwa anda berhasil mencapai tujuan anda dan keobjectifan anda dengan emosi anda pindahkan kepada seluruh penonoton lewat tata lampu yang terkontrol dan terencana.

Lampu panggung bukanlah sesuatu penerangan yang sederhana yang dibuat 100 tahun yang lalu. Saat ini, Lighting Designer diharapkan mendalami seni, pengetahuan, sejarah, psikologi, komunikasi, politik dan juga membaca.

Stage designer dengan cepat belajar bahwa sesuatunya tidak selalu seperti yang diinginkan.Seorang Director "meminta cahaya" lebih di aktornya, mungkin tidak berarti bahwa semuanya.Malahan mungkin ia ingin "melihat aktornya lebih baik". Designer mungkin memilih mengurangi kekontrasan cahaya disekita aktor, atau dengan menyuruh aktornya untuk mengeadah kepalanya sedikit. Kedua solusi tersebut memecahkan masalah tanpa menambahkan lampu. Jadi Lighting Designer juga harus menjadi pendengar yang baik, juru bahasa yang bagus dan seorang yang punya keahlian.

Pada ahkirnya Lighting Designer harus menjadi seorang artis! Dia harus mengerti style, composisi, keseimbangan, estetika dan emosi manusia. Dia juga harus mengerti ilmu cahaya, optik, pengelihatan dan psikologi penerapan dan teknologi lampu. Dengan alat alat tersebut, Lighting Designer harus belajar berpikir, merasa dan menciptakan dengan hatinya.


When it's good lighting design - you alone will know.

When it's bad lighting design - everyone will tell you!

Disusun dari berbagai sumber

[+/-] Selengkapnya...

FUNGSI LIGHTING DALAM TEATER TRADISI HINGGA TEATER MODERN

LIGHTING

Dalam bahasa Inggris light berarti cahaya, Lighting berarti pencahayaan bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi pengaturan cahaya atau yang lebih lazim dalam dunia pentas disebut tata cahaya walaupun istilah ini belum akrab digunakan.

Berbicara masalah cahaya, inti semua berasal dari api yang mempunyai sifat menyebar menerangi semua dalam batas tertentu.

Perkembangan ilmu pengetahuan mengubahnya ke dalam bola lampu, dari lampu ini menghasilkan cahaya yang bersifat konstan dan karakter cahaya dengan cara mengumpulkan, memantulkan dan meneruskannya dengan lensa sehingga terjadilah bentuk cahaya yang diinginkan.

Selain itu pula, intensitas cahaya pun dpt diatur melalui seperangkat alat yg disebut dimmer. Bahkan jenis lampu, posisi (penggantungan lampu), warna dan intensitas.

Disusun dari berbagai sumber

[+/-] Selengkapnya...